Memperingati Isro' Miroj
Memperingati Isro' Miroj 1445 Hijriah pada tanggal 7 Februari Tahun 2024 di SMPN 5 Kediri.
Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW pada suatu malam, yaitu dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, lantas berlanjut hingga ke langit ke-7 dan Sidratulmuntaha. Peristiwa Isra Miraj terjadi sebelum Nabi hijrah ke Madinah (Yatsrib). Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad terjadi dalam waktu kurang dari semalam. Namun, ada banyak pengalaman fisik dan spiritual dialami oleh Rasulullah dalam peristiwa Isra Mi'raj, terutama ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah Subahanahu Wa Ta'ala.
Kisah Isra Miraj terekam di dalam Al-Quran, terutama Surah Al-Isra dan Surah An-Najm, serta sejumlah hadist shahih. Dalil Peristiwa Isra Mi'raj salah satunya terdapat di dalam Surah Al Isra ayat 1 yang berarti "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Sejarah Isro' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW menggambarkan salah satu peristiwa paling istimewa di masa hidup Rasulullah.
Kisah Isra Miraj tak hanya menunjukkan kebesaran kekuasaan Allah Subhanahu Wa Taala. Peristiwa Isra Miraj sekaligus menegaskan keistimewaan kedudukan Nabi Muhammad SAW di hadapan Allah SWT. Kata Isra secara bahasa artinya perjalanan malam. Secara istilah dalam Islam, arti Isra adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam waktu beberapa saat saja dengan mengendarai binatang yang di dikirim Allah SWT yang bernama buroq.
Sementara itu, arti mi'raj secara bahasa adalah kenaikan. Adapun arti Mi'raj dalam Islam ialah peristiwa ketika Nabi Muhammad meneruskan perjalanan dari Baitul Maqdis di Yerusalem untuk naik ke atas serta melalui 7 langit hingga sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW berlangsung dalam waktu kurang dari semalam, dimulai dari selepas Rasulullah melaksanakan sholat malam dan berakhir sebelum terbit fajar. Pada malam 27 Rajab itu, Nabi Muhammad sudah kembali lagi ke Makkah setelah perjalanan Isra Miraj sebelum waktu subuh.
Saat melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis hingga sampai ke Sidratulmuntaha di ujung langit ke-7, Nabi Muhammad ditemani oleh malaikat Jibril. Sidratulmuntaha merupakan tempat paling tinggi dan paling akhir di atas langit ketujuh yang dikunjungi Nabi Muhammad SAW ketika mikraj. Sidratul Muntaha sekaligus simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai oleh makhluk. Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah Subhanahu Wa Taala berupa kewajiban melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam bagi beliau dan umat Islam. Awalnya, kewajiban umat Nabi Muhammad untuk melaksanakan sholat dalam sehari semalam berjumlah 50 kali sehari. Namun, ketika Rasulullah turun dari Sidratul Muntaha, Nabi Musa As mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu banyak. Nabi Musa menyarankan agar Nabi Muhammad meminta keringanan kepada Allah SWT, hingga tersisa 5 kali sholat fardhu dalam sehari semalam. Setelah Allah SWT meringankan perintahnya menjadi sholat 5 waktu saja dalam sehari semalam, Nabi Muhammad enggan memohon keringanan lagi sekalipun Nabi Musa menyarankannya.
Kesimpulan yang dapat saya petik dari Isra' Mi'raj ini yaitu
Peristiwa Isra Miraj merupakan penentram dan penghibur diri Rasulullah SAW. Sekaligus memberikan inspirasi dan kekuatan spiritual kepada Rasulullah dalam menghadapi cobaan dan kesulitan yang dihadapinya. Kita harus mencontoh sifat Rasulullah yang selalu sabar dalam segala cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.
Ustadz Muhammad Nor Khoir Saat itu juga memberitahukan bahwa sholawat dibagi menjadi dua yaitu sholawat Matsuroh dan Ghoiru Ma'tsuroh.
Sholawat Matsuroh yakni sholawat yang bersumber langsung dari Allah SWT dan keutamaannya ditujukan untuk Rasulullah SAW dan umatnya
Sementara itu sholawat Ghoiru Ma'tsuroh yakni sholawat yang disusu oleh para sahabat,alliyak,para ulama,dan orang orang shaleh yang tidak diragukan lagi dari segi keilmuan dan ketakwaan .
Saat itu beliau juga berpesan kepada murid murid SMPN 5 agar jangan sampai sesekali pun meninggalkan sholat biarpun sedang sakit. Karena hukum meninggalkan sholat secara sengaja merupakan salah satu dosa besar seperti seorang mukmin yang sedang keluar dari Islam.

Komentar
Posting Komentar